Etnoekonomi Tumbuhan Sebagai Bahan Pangan Oleh Petani
Keywords:
Etnoekonomi Tumbuhan, Deskriptif Analitis
Abstract
Tumbuhan sangat berperan penting terhadap keberlangsungan hidup karena tumbuhan selain sebagai bahan pakaian, obat-obatan, bahan pangan dan sumber ekonomi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tumbuhan apa saja yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan tumbuhan apa saja yang dijadikan sebagai sumber ekonomi oleh petani di Kecamatan Talango. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja di Kecamatan Talango dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Talango memiliki potensi sumber bahan pangan dan sumber ekonomi bagi keluarga diantaranya jagung dan kacang tanah. Pengambilan sampel menggunakan teori Roscoe (1975) dengan pedoman pada poin 1 (satu) yaitu 40 responden. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif analitis. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 26 tumbuhan yang dijadikan sebagai bahan pangan dan 12 tumbuhan yang dijadikan sebagai sumber ekonomi terdiri dari serealia, umbi-umbian, polong-polongan, buah dan sayur.References
Anonymous.2018. Kabupaten Sumenep Dalam angka Tahun 2018. BPS KabupatenSumenep.
Apriliani, dkk. 2014. Kajian Etnobotani Tumbuhan Sebagai Bahan Tambahan Pangan Secara Tradisional Oleh Masyarakat di Kecamatan Pakuncen Kabupaten Banyumas, Vol.1, No.1, hal.76-84.
Hermanto. 1996. Analisis Usahatani. Bina Aksara. Jakarta.
Lestari, Ema.2016. Kajian Etnobotani Tumbuhan Mahar (Kleinhovia hospita L.)Didesa Batu Kecamatan Batang Alai Timur, Vol.181.
Moeljopawiro, S. Dan Manwan I. 1992. Pengembangan Pemanfaatan Tanaman Pangan di Indonesia. Prosididng Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pertanian dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia : Bogor.
Ningsih, dkk. 2016. Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Bunga Pada Masyarakat Suku Banjar Di Kecamatan Karang Intan Kalimantan Selatan, Vol.13, No.1, hal.37-45.
Prabowo.2014. Pengelompokan Komoditi Bahan Pangan Pokok Dengan Metode Analytical Hierarchy Process. Diakses pada tanggal 21 Januari 2019.https://www.google.co.id/url?q=http;//ejournal.umm.ac.id/index.php/jep/article/viewFile/5363/5205&sa=U&ved=2ahUKEwiyk92Dr4nhAhU0guYKHVeODykQFjACegQICBAB&usg=AOvVaw2NuVyWh5Le-hPTOAF71PWxhu.
Syaidarlini, R.A. 2011. Analisis Pemasaran Ikan Laut Di Kabupaten Sumenep. Universitas Wiraraja Sumenep. Sumenep
Silalahi, dkk. 2018. Studi Etnobotani Tumbuhan Pangan yang Tidak Dibudidayakan oleh Masyarakat Lokal Sub-etnis Batak Toba, di Desa Peadungdung Sumatera Utara, Indonesia, Vol.8, No.2, hal.241-250.
Apriliani, dkk. 2014. Kajian Etnobotani Tumbuhan Sebagai Bahan Tambahan Pangan Secara Tradisional Oleh Masyarakat di Kecamatan Pakuncen Kabupaten Banyumas, Vol.1, No.1, hal.76-84.
Hermanto. 1996. Analisis Usahatani. Bina Aksara. Jakarta.
Lestari, Ema.2016. Kajian Etnobotani Tumbuhan Mahar (Kleinhovia hospita L.)Didesa Batu Kecamatan Batang Alai Timur, Vol.181.
Moeljopawiro, S. Dan Manwan I. 1992. Pengembangan Pemanfaatan Tanaman Pangan di Indonesia. Prosididng Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pertanian dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia : Bogor.
Ningsih, dkk. 2016. Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Bunga Pada Masyarakat Suku Banjar Di Kecamatan Karang Intan Kalimantan Selatan, Vol.13, No.1, hal.37-45.
Prabowo.2014. Pengelompokan Komoditi Bahan Pangan Pokok Dengan Metode Analytical Hierarchy Process. Diakses pada tanggal 21 Januari 2019.https://www.google.co.id/url?q=http;//ejournal.umm.ac.id/index.php/jep/article/viewFile/5363/5205&sa=U&ved=2ahUKEwiyk92Dr4nhAhU0guYKHVeODykQFjACegQICBAB&usg=AOvVaw2NuVyWh5Le-hPTOAF71PWxhu.
Syaidarlini, R.A. 2011. Analisis Pemasaran Ikan Laut Di Kabupaten Sumenep. Universitas Wiraraja Sumenep. Sumenep
Silalahi, dkk. 2018. Studi Etnobotani Tumbuhan Pangan yang Tidak Dibudidayakan oleh Masyarakat Lokal Sub-etnis Batak Toba, di Desa Peadungdung Sumatera Utara, Indonesia, Vol.8, No.2, hal.241-250.
Published
2019-12-11
Section
Articles